Atraksi Ular Berujung Maut, Netizen: Jangan Sombong
Dalam Islam, sikap pongah, sombong, takabur adalah sifat iblis. Sifat ini juga berujung pada keterpurukan dan kehinaan seorang makhluk di mata Allah.
Tim Editor
---
Insiden itu terjadi tak lama setelah Norjani melakukan atraksi dengan ular berbisa tersebut di hadapan warga, Sabtu (25/1/2020).
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, Norjani terlihat meliuk-liukkan ular yang melilit tubuhnya. Sejumlah warga menyaksikan atraksi Norjani.
Berkali-kali ular berbisa itu tampak menggigit Norjani. Sempat terkena dua kali gigitan, Norjani masih biasa saja. Dia bahkan menolak diobati. Namun, malam hari Norjani demam. Nyawanya tak tertolong.
Aktivis sekaligus Relawan Komunitas Scale Indonesian Snake Handler Muhammad Hardiansyah mengatakan, melakukan atraksi ular dalam kacamata konservasi adalah hal yang dilarang. Sebab, akan berdampak pada menyakiti ular tersebut.
Pria yang akrab disapa Hardi itu juga menjelaskan, ketika merasa tersakiti dan terancam, ular akan melakukan berbagai serangan termasuk menggigit dan mengeluarkan bisanya ke dalam tubuh manusia.
“Perlakuan seperti pukulan-pukulan kepada ular, serta gigitan ke lidah mereka sambil ditarik pasti menyebabkan ular stres dan mati. Apalagi dalam kasus tersebut terlihat ular merasa tersakiti, makanya si ular tersebut mengigit lengannya,” ujar Hardi saat dihubungi umma, Selasa (28/1/2020).
Hardi juga menyatakan, seharusnya pawang ular tidak bersikap sombong dengan tidak melakukan teknik imobilisasi pada saat terkena gigitan ular. Dia juga menyayangkan sikap pawang ular yang masih percaya dengan mistis serta cara tradisional untuk menangani gigitan ular tersebut.
“Harusnya saat digigit seperti itu dia melakukan teknik imobilisasi, cuma kan kepercayaannya terhadap mistis itu masih kuat,” katanya.
Sementara itu, Ustaz Ainul Yaqin mengatakan sebaiknya tidak bermain-main dengan hewan berbisa. Apalagi hal tersebut dilakukan untuk tujuan menyombongkan diri.
Dalam Islam, sikap pongah, sombong, takabur adalah sifat iblis. Sifat ini juga berujung pada keterpurukan dan kehinaan seorang makhluk di mata Allah yang maha segalanya.
“Tidakkah cukup pelajaran penting tentang kesombongan dan arogansi seorang hamba yakni Iblis yang dulunya terjamin kesalehan dan totalitas ibadahnya, yang tidak diragukan sujudnya pada Allah SWT, akhirnya karena arogansi dan sikap sok suci dan paling mulia, menjadikan Iblis terbuang dan dimurkai Allah karenanya,” ujar Ustaz Ainul saat dihubungi umma, Selasa (28/1/2020).
Sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah:
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لأَدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الكَافِرِينَ
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kalian kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur (sombong) dan ia termasuk golongan orang-orang yang kafir“ (QS Al Baqarah: 34)
Ustaz Ainul menambahkan, kelebihan dan kekuatan sejatinya berasal dari Allah SWT. Sehingga kesadaran diri adalah seuatu yang sangat penting. Apalagi jika dalam posisi memang membutuhkan pertolongan dan nasihat baik, seperti contoh nasihat untuk berobat karena digigit ular.
“Harusnya kita buang ego kita, kita letakkan arogansi, pongah, sifat sok kita dengan mendengarkan dan melaksanakan nasihat, Insya Allah pasti bermanfaat dan baik,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ustaz Ainul juga menegaskan untuk tidak mempercayai segala sesuatu yang berbau mistis. Sebab pada dasarnya obat adalah wasilah atau perantara kesembuhan. Yang memiliki prerogratif pemberi sembuh adalah Allah SWT.
Post a Comment
Post a Comment